Alhamdulillah kegiatan lomba menulis ASN Kabupaten Bandung Barat telah terlaksana. Kami sebagai tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah mendapatkan informasi mengenai lomba ini. Publikasi kami telah menjangkau 10 ribu audien. Berbagai tanggapan telah kami terima. Secara umum pembaca menginginkan agar lomba ini tidak dibatas hanya untuk ASN. Tentu saja masukan tersebut sangat baik dan akan coba diakomodasi pada event selanjutnya.
Sesuai komitmen kami, pemenang akan diumumkan hari ini bertepat dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025. Semoga event ini menjadi awal yang baik untuk tumbuh dan berkembangnya budaya literasi para ASN untuk dapat berkontribusi secara aktif dan kreatif dalam mempromosikan potensi lokal untuk mewujudkan Kabupaten Bandung Barat yang lebih maju.
Adapun pemenang lomba menulis ASN Kabupaten Bandung Barat Tahun 2025 diraih oleh :
AGUS PRASETYO
ASN Satpol PP Kabupaten Bandung Barat
Kami mengucapkan selamat kepada Pak Agus, tulisan Bapak sangat bagus dan mencerminkan bakat yang sangat potensial untuk dikembangkan, dan semoga menjadi inspirasi bagi para ASN Kabupaten Bandung Barat pada khususnya dan menjadi inspirasi bagi pembaca pada umumnya.
Penasaran ingin membaca tulisan indahnya ? Berikut adalah tulisan Pak Agus Prasetyo. Selamat menyimak.
Bandung Barat : Gerbang Bumi Parahyangan Nan Cemerlang
Kabut lembut menyapa lereng lembang, seolah melindungi keasrian jajaran pinus yang menjulang, menghantarkan aroma kopi Gunung Halu yang diseduh di rumah kayu, diiringi canda tawa anak-anak kampung yang menambah asri suasana.
Dari lembah nan hijau hingga aliran sungai nan tenang, senyum petani di ladang stroberi hingga denting angklung di pedesaan menemani para pengrajin wajit cililin mempersembahkan mahakaryanya.
Bandung barat adalah kanvas yang dilukis dengan warna-warni keajaiban. Di ujung timur berdiri Gunung Tangkuban Perahu dengan kisah legendarisnya, sementara Gunung Burangrang memeluk langit dengan hijau hutannya yang masih terjaga. Dari ketinggian itu embun turun perlahan menyapa lembah dan kebun teh sejauh mata memandang.
Seolah tak ingin kalah, Curug Malela jatuh bebas menjelma menjadi tirai air yang memukau mata hingga dijuluki Niagara Mini dari Jawa Barat, sementara Waduk Saguling dan Situ Ciburuy tetap tenang dengan hamparan pesonanya, menawarkan ketenangan dari hiruk pikuk suasana kota.
Di balik rimbunnya alam Bandung Barat, hidup sebuah jiwa kolektif yang terus berdetak: budaya Sunda yang hangat, ramah, dan penuh makna. tangan-tangan terampil mempersembahkan Anyaman bambu, batik khas, hingga ukiran kayu, semuanya dibuat dengan cinta dan kesabaran. Meracik kopi dari kebun keluarga hingga menghantarkan kopi Gunung Halu ke cangkir dunia. Setiap motif, setiap pola, setiap cipta, menyimpan cerita tentang alam, tentang leluhur, tentang harapan.
Dahulu, Bandung Barat mungkin hanya dikenal sebagai persinggahan. Tapi hari ini, jalan-jalan telah terbuka lebar, mengantarkan mimpi-mimpi warganya ke arah yang lebih luas. Tol Cipularang yang melintasi perbukitan, destinasi utama Kereta Cepat Jakarta Bandung yang menembus waktu menghantarkan peluang kepada Bandung Barat lebih terbuka. Hingga akses ke berbagai wilayahnya yang terus menerus ditata. Semuanya adalah tanda bahwa Bandung Barat tak lagi berada di pinggiran. Ia sedang menuju pusat perhatian.
Pemerintah daerah terus menata ruang dan peluang: membangun kawasan wisata terpadu, kawasan industri terintegrasi, hingga membuka keran investasi bagi swasta untuk membangun komplek hunian modern Kotabaru Parahyangan yang menjadi icon hunian modern di Bandung Raya.
Di tengah perubahan itu, wajah Bandung Barat tetap ramah. Modernisasi tak memupuskan jati diri, melainkan menjadi jalan untuk merawat budaya serta menyongsong jaya. Inilah bukti bahwa pembangunan tak harus mengikis akar, tapi justru bisa menyuburkan akar untuk menjulang tinggi.
Kini, siapa pun bisa datang, melihat, dan merasakan sendiri denyut kehidupan Bandung Barat, karena jalan menuju masa depan telah dibangun, dan langkah-langkah kecil telah berubah menjadi gerakan bersama.
kita jelajahi wisatanya, dukung UMKM-nya, angkat budayanya, dan sebarkan kisah-kisahnya. Karena Bandung Barat tak butuh belas kasihan, ia butuh kesempatan. Dan dengan kesempatan, kita semua bisa jadi saksi kebangkitan sebuah daerah yang selama ini menyimpan cahaya di balik kabut.
Bandung Barat tak sedang menunggu disorot, ia sedang bersiap untuk bersinar
Sudahkah kamu melihat cahayanya?
Terimakasih untuk mediabandungbarat.com sebuah kebanggaan untuk saya dapat memenangkan kompetisi ini, penghargaan bagi saya untuk tulisan saya dapat ditayangkan di sini. Semoga, mediabandungbarat.com makin maju dan berkembang.
ReplyDelete