Pentingnya Memelihara Hubungan dengan Keluarga dan Lingkungan

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu waspada terhadap gangguan yang dapat merusak hubungan kita dengan keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Gangguan ini bisa berdampak negatif pada hubungan kita dengan Allah, Sang Pencipta. Ketika seseorang mengalami ketegangan dalam hubungan, baik dengan saudara, orangtua, anak, pasangan, tetangga, atau teman, hal ini dapat mengalihkan perhatian dan mengganggu kekhusyukan dalam beribadah.

Untuk menjaga hubungan yang baik, penting untuk meminimalkan perselisihan dan segera menyelesaikan konflik. Meredakan ketegangan dalam diskusi, serta memiliki sikap saling memaafkan dan toleransi, akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan keimanan. Dengan demikian, jiwa kita akan menjadi tenang dan lebih dekat kepada Allah, yang merupakan tujuan utama dari ibadah. Seperti yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an:

"Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah salat untuk mengingat-Ku." (Q.S. Thaha: 14)

Perintah untuk mengingat Allah di atas menekankan pentingnya fokus pada-Nya tanpa mengingat hal-hal lain. Namun, kita harus ingat bahwa Setan selalu berusaha merusak hubungan kita satu sama lain, yang pada gilirannya dapat merusak hubungan kita dengan Tuhan. Amal perbuatan kita tidak akan diangkat kepada Allah jika ada perselisihan antara dua pihak, hingga keduanya berdamai. Rasulullah SAW bersabda:

"Aneka amal perbuatan akan dipresentasikan setiap hari Senin dan Kamis. Allah akan mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, kecuali orang yang ada perselisihan dengan saudaranya. Dikatakan: 'Lihatlah dua orang ini hingga mereka berdamai." (HR. Muslim)

Oleh karena itu, kita tidak seharusnya menunda penyelesaian konflik lebih dari batas yang ditentukan. Rasulullah SAW juga bersabda:

"Tidak halal bagi seorang Muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam. Keduanya bertemu, lalu yang satu berpaling dan yang lainnya juga berpaling. Yang terbaik di antara keduanya adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam." (HR. Bukhari)

Bersikap lapang dada dan memaafkan sesama adalah tanda keimanan yang kuat kepada hari akhir. Keimanan ini merupakan salah satu jalan untuk mensucikan jiwa. Allah Ta’ala berfirman:

"Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, maka maafkanlah (manusia) dengan pemaafan yang baik." (QS. Al-Hijr: 85)

Rasulullah SAW juga mengingatkan kita untuk bertakwa kepada Allah di mana pun kita berada, melakukan kebaikan, dan bergaul dengan akhlak yang baik :

"Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik." (HR. Tirmidzi)

Dengan memahami dan menerapkan kaidah ini, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan keluarga dan lingkungan, serta mendekatkan diri kepada Allah.

Post a Comment for "Pentingnya Memelihara Hubungan dengan Keluarga dan Lingkungan"